Tuesday, 19 February 2013

Let's Talk about Love

Pada udah dengerin lagu mbak Melly sama mas Anto belum? Iya, judul postingan kali ini emang sengaja saya bikin sama karena saya terinspirasi nulis gara-gara lagu itu. Muehehe...

Oke, langsung aja ya. Kalian pernah nggak sih fallin in love? Pasti dalam hati semua mengiyakan :D

Semua orang normal pasti ngerasain lah. Soalnya ini emang fitrah, bawaan dari lahir, dan anugerah dari Allah. Kalau ada yang nggak, mungkin karena ada penyakit dalam hatinya. Saya aja mulai suka sama laki-laki udah dari TK. Hehehe
Cinta nggak harus sama lawan jenis sih, bisa sama keluarga, temen, bahkan makhluk hidup atau bahkan benda sekali pun. Tapi hari ini saya mau ngomongin yang cinta sama lawan jenis aja, biar lebih greget. Sebelumnya simak dulu cerita di bawah ini. Cekidot :D

Empat tahun yang lalu, Aldo dan Vera menjalani masa pedekate. Di sekolah, Vera sering manggil-manggil Aldo. Ketika Aldo menoleh, Vera cuma bisa senyum dan kelihatan malu-malu. Teman-teman Aldo yang tahu kejadian itu langsung menggoda mereka berdua. Hal itu terjadi beberapa minggu hingga Vera akhirnya punya nomer HP Aldo begitu pula sebaliknya. Awalnya Aldo memang biasa saja. Namun setelah melihat usaha Vera, dia pun jatuh hati juga. Saat itu, mereka belum pacaran. Akan tetapi rasanya nggak ada hari tanpa saling ngasih kabar. Baik itu cuma tanya udah makan, lagi apa, dan hanya sekedar ngasih ucapan selamat pagi. Lama-lama Vera menginginkan hubungan yang lebih, dia ingin ada status di antara mereka berdua. Akhirnya Aldo mengiyakan. Aldo berencana menembak Vera di hari pelepasan yang kebetulan akan diadakan beberapa minggu lagi. Vera puas mendengarnya. Akhirnya hari yang dinanti itu tiba. Ketika acara pelepasan dimulai keduanya tidak memilih duduk berdua, tetapi duduk dengan teman masing-masing. Hari itu Vera sangat bahagia. Bagaimana tidak, ia akan segera lulus dan mendapatkan seorang kekasih. Dengan sabar ia menanti acara itu selesai. Di akhir acara, ternyata Aldo ikut mengisi acara dengan bandnya. Aldo memegang bass. Vera tersenyum bangga, dalam hati ia berbisik "Dia keren sekali." Setelah selesai manggung, Aldo menghampiri Vera yang duduk di kursi penonton. Lalu Aldo berlutut di depan Vera dan mengatakan kata-kata yang ditunggu Vera. "Maukah kamu jadi pacarku?". Dengan mantap Vera mengangguk senang. Teman-temannya yang tahu kejadian itu langsung menyorakinya. Sebulan kemudian, mereka galau dengan hasil pengumuman penerimaan di SMA. Mereka berdua diterima, tapi sayangnya sekolah yang mereka pilih berbeda meski memang masih satu kota. Mereka jadi jarang bertemu tapi komunikasi nyambung selalu. Menjalani hubungan yang berbeda dengan masa sebelumnya, Vera dan Aldo mencoba mengerti. Vera hanya meminta Aldo untuk menemuinya hanya jika sangat rindu. Berjalan di bulan keenam, mulai ada rasa tidak enak di hati Vera. Setelah ia mengikuti acara kerohanian di sekolahnya, Vera memang berubah. Sekarang ia sudah menggunakan jilbab. Ia pun sering mengikuti kajian-kajian di masjid sekolah. Suatu hari, kebetulan kajian yang disampaikan oleh gurunya adalah mengenai hubungan laki-laki dan perempuan. Dalam agama Islam, hubungan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram, haram hukumnya. Jalan satu-satunya agar menjadi halal adalah dengan mengucapkan ijab kabul alias nikah. Gurunya juga menjelaskan kenapa Allah mengatur demikian, yaitu agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dan untuk mencegah kekacauan di bumi ini. Hukuman bagi yang melanggar aturan ini di akhirat nanti pun sangat mengerikan. Vera teringat hubungannya dengan Aldo. Ia sadar selama ini memang hubungannya dengan Aldo disembunyikan dari orang tuanya karena takut dimarahi. Lalu ia berpikir, jika dengan Allah, tidak mungkin ia bisa menyembunyikan hubungannya. Akhirnya malamnya, Vera berniat untuk memutuskan hubungannya dengan Aldo. Ia tidak bisa terus-terusan dihantui perasaan berdosa. Vera mulai menulis pesan untuk Aldo.
Do, aku rasa kita harus putus. Aku sadar hubungan ini sebenernya nggak benar. Aku minta maaf karena dulu aku yang memulainya. Aku bisa nungguin kamu jika saatnya tiba. Aku harap pada akhirnya nanti kita dipertemukan oleh Allah :'(
Membaca pesan itu, Aldo terkejut. Hatinya hancur berkeping-keping. Ia mengerti alasan kenapa Vera memutuskannya tapi ia belum bisa menerima. Air matanya pun meleleh. Dibacanya lagi pesan itu, emosinya semakin menjadi. Antara sedih, kecewa, sakit hati, dan marah menjadi satu. Lalu akhirnya ia membalas pesan Vera.
Ya udah. Mulai sekarang jangan hubungi aku lagi!
Vera tidak menyangka jika jawaban Aldo akan seperti itu. Namun ia tahu, karena saat itu perasaannya sama seperti Aldo. Hancur. Namun ia berusaha tetap tabah karena memang semua ini dilakukannya karena Allah.
Anggap aja di gambar ketiga yang mecahin hatinya yang cewek :D

Gimana? Cukup menyentuh kan ceritanya? Atau malah terlalu alay? Hahaha... Tapi yang namanya orang jatuh cinta kan memang sesperti itu. Dari yang awalnya dibilang norak, pas jatuh cinta rasanya jadi indah-indah aja. Paribasane, uyah kroso gulo :p
Nah, dari cerita di atas kita bisa ngambil beberapa hikmah.

Pertama, pacaran itu identik dengan boros. Iya lah, dari yang awalnya smsan, telpon-telponan, sampai antar jemput. Bukankah itu semua membutuhkan uang? Coba kalau single. Duitnya bisa ditabung, trus nanti bisa buat beli kwaci. Nggak nggak, becanda kali...
Kedua, fikiran jadi susah fokus. Misal kalo ada masalah, keduanya jadi saling mikir gimana jalan keluar biar hubungannya bisa harmonis lagi. Nah, jadinya urusan yang lebih penting, misal belajar atau ibadah jadi nggak sungguh-sungguh ngerjainnya.
Ketiga, yang pasti bakal nambah dosa. Walaupun sekarang ada yang pake istilah pacaran syari'ah, tetep aja dosanya makin numpuk. Soalnya pasti tetep ada unsur nafsunya. Pacaran syari'ah itu bisanya ya hanya lewat nikah itu tadi.

Jadi, nggak usah lah yang namanya pacaran. Kalau yang udah terlambat, udah putusin aja! Hargailah perasaan para tuna asmara macam bang Alit :p
Kalau emang bener-bener cinta ya langsung aja dilamar. Endingnya moga kaya mbak Melly sama mas Anto yang udah bikin lagu yang keren ini :3


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...