Kata-kata mutiara di bawah ini murni hasil copas dari inbox HP saya.
Hal-hal mengenai kesamaan kata harap maklum, namanya juga copas :D
Semoga berguna untuk yang siapapun yang baca :)
“Istiqomahlah dan malaikat
akan berkata dan mendoakan: janganlah bersedih dan janganlah kau takut karena
allah swt. Telah menjanjikan syurga padamu.”
Istiqomahkan hati, pikiran,
dan raga ini untuk tetap berjuang di jalannya. Semoga dapat melalui berbagai ujian
dengan akhir berupa prestasi sebaik-baiknya. Dan dia yang paling pantas menilai
dan bukan makhluknya…
-norma keisya avicenna-
“Kamu pasti akan diuji dengan
hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat
menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu, dan dari
orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sungguh yang
demikian itu termasuk urusan yang patut
diutamakan.” (qs. Ali imran: 3)
“Tidak ada karunia allah yang
lebih baik bagi seseorang setelah ia masuk islam daripada karunia memiliki
saudara yang shalih.”
Peganglah kuat saudara shalih
kita. Dalam kondisi taat saudara akan mendorong untuk ketaatan yang lebih
banyak lagi. Dalam kondisi lalai, saudarayang shalih akan mengingatkan dari
kelalaian. Dalam kondisi hati tersayat dan terluka oleh dosa, saudara yang
shalih akan membantu mengobati kita dan membuat kita bisa pulih kembali…
Jangan kalah oleh kesulitan,
no excuse! Katanya orang-orang gagal mencari alasan untuk berhenti, orang
sukses berhenti mencari-cari alasan. Semangat!
Kebenaran itu munculnya
dianggap keanehan.. Yang memegangnya panas bak bara api, yang mengikutinya akan
banyak rintangan, yang membenarkannya akan diuji, yang membelanya akan diminta
mati.. tapi ingatlah kematian dalam kebenaran hakekatnya dalah kehidupan yang
abadi.. sebab apa, fitrah bumi yang fana ini berbanding terbalik dengan langit
yang abadi.. jadi berbahagialah bila menjadi insane langit..
Ukuran kebahagiaan terletak
pada rasa syukur di atas nikmat yang diberikan-Nya. Jika seseorang itu berusaha
cukup atas apa yang diberikan Allha Swt, maka Allah juga akan memberikan
kecukupan. –Ust. Hanifullah Syukri
Ketika sedih maka tetap
tersenyumlah. Bukan untuk menyembunyikan luka, tapi untuk mensyukuri bahagia
yang tersisa.
“Doa kalian pasti akan
dikabulkan, selama ia tidak terburu-buru, yaitu dengan berkata: Aku telah
berdoa akan tetapi tidak kunjung dikabulkan. (Muttafaqun ‘Alaih)
Dari Mughirah RA, ia berkata:
Aku mendengar Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya berdusta atas namaku itu tidak
sebagaimana berdusta atas nama selainku. Barangsiapa yang berdusta atas namaku
dengan sengaja, maka hendaklah ia menempati tempat duduknya di neraka.” (HR.
Bukhari)
Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa, maka Allah
membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah ia seorang
yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah. (QS. 33: 69)
“Dan hendaknya ada di antara
kalian segolongan umat yang mengajak kepada kebaikan, menyuruh kepada yang
ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Merekalah orang-orang yang beruntung.”
(QS. Ali Imran: 104)
“Senyuman adalah magnet kuat
untuk meraih rasa cinta. Sedangkan perbuatan baik adalah sesuatu yang mudah,
berwajah ceria dan pembicaraan yang lembut.” (Imam Ibnu Uyainah)
“Senyumanmu di hadapan
saudaramu adalah sedekah.” (HR. At-Tirmidzi)
-The Secret of Shalihah-
“Segala luka dan kecewa
tampaknya kan malu dan meniada ketika kita insyafi bahwa Allah Yang Maha
Mengatur tak pernah keliru, tak pernah aniaya..”
“Bukan kesulitan yang membuat
kita takut, tapi ketakutan yang membuat kita sulit. Karena jangan pernah
mencoba untuk menyerah dan jangan pernah menyerah untuk mencoba. Maka jangan
katakana pada Tuhan aku punya masalah, tetapi katakana pada masalah aku punya
Allah yang Maha Segalanya.” (Ali bin Abi Thalib)
Umar bin ‘Abdul Aziz berkata:
jika engkau mampu maka jadilah seorang ulama. Jika engkau tidak mampu maka
jadilah seorang penuntut ilmu. Jika engkau tidak mampu maka cintailah mereka.
Jika tidak mampu, maka janganlah engaku membenti mereka. (Jami’ al Bayan al
Ilmi wa fadhlihi)
Aisyah ra. meriwayatkan dari
Nabi Saw. yang bersabda, “Janganlah salah seorang dari kalian mengatakan
khabutsat nafsi (diriku sangat buruk), tetapi hendaknya ia mengatakan laqisat
naïf (diriku ada kekurangan).” (HR Bukhari dan Muslim)
Jangan pernah berhenti
mengepakkan sayap. Biarkan semua cobaan membuat kita kuat, biarkan derasnya
terpaan membuat kita gesit berkelit, biarkan jiwa-jiwa optimis membuat kita
bijak menyikapi hidup, biarkan jiwa-jiwa sabar menjadi penyejuk di tengah
segala duka. Hingga kelak akan terjawab: “Mengapa perjuangan itu pahit?”
“Karena surga itu manis..”
“Janganlah berduka cita
sesungguhnya Allah bersama kita.” (QS. 9: 40)
“Dan bertawakallah kepada
Allah yang hidup (kekal) dan tidak mati.” (QS. 25: 58)
Karena Allah cinta, maka
selalu ada ujian yang mendewasakan kita.. Karena Allah saying, maka di saat
terpentinglah pertolongannya datang.. Karena Allah tau, maka yang terbaiklah
untukmu.. terkadang kita merasa diabaikan tanpa menyadari bahwa tiada satu
peluh pun yang Allah siakan melainkan ada ba;asan yang seimbang..
Firman Allah: Kalau kamu
menuruti kebanyakan manusia di muka bumi, pasti mereka akan menyesatkanmu dari
jalan Allah.” (QS. Al An’aam: 116)
Biarlah Allah Swt yang
menyemangati kita sehingga tanpa sadar setiap peristiwa menjadi teguran atas
kemalasan kita. Cukuplah Allah saja yang memelihara ketekunan kita karena
perhatian manusia terkadang menghanyutkan keikhlasan. Semoga Allah menjadikan
kita pribadi yang bermakna. “Saat berbaur mampu menyemangati yang lain saat
sendiri mampu menguatkan diri sendiri.”
Cinta..
Cinta itu indah kan??
Cinta itu memabukkan kita.. Kadang kita sampai
tak bisa berpikir jernih karenanya.. Kita bisa melakukan apa saja karenanya..
Tapi, tahukah kamu? Ada CINTA yang selama ini
kita LUPAKAN.. CINTA yang SELALU mencintai kita meski kita tak MENYADARINYA.
Dia DEKAT. Dia membimbing langkah kita. Dia
menentukan langkah kita. Dia TETAP ADA meski kita MELUPAKANNYA.. Dia memberikan
kita SEGALANYA.. KEMBALILAH pada CINTA itu.. Karena CINTA itu tetap ABADI.. Dia
akan CEMBURU bila kita mencintai yang lain TANPA seijinnya..
Kenapa?
Karena Dia MENCINTAI kita.. Dia CINTA yang
HAKIKI..
ALLAH..
“Ya Ayyuhal Mudaatstsir, Kum Faandzir”
“Wahai orang-orang yang berselimut, bangunlah.
Lalu berilah peringatan dan agungkanlah Tuhanmu”
Tak ada yang sia-sia dalam setiap penciptaan
pada setiap kepak-kepak merpati yang mengudara di angkasa. Gemercik air yang
mengalir. Angin yang berhembus lembut di titian. Pun pada helaian daun yang
gugur karena keringnya. Semesta bertasbih sambut keagungan kuasanya atas segala
penciptaan. Sungguh tak ada yang tersisa dalam setiap perjalanan, karena setiap
jejak yang tertinggal selalu ada hikmah.
Manusia semestinya mendongak ke langit..
Menghayati keagungan ciptaan-Nya..
Perlu juga menundukkan kepalanya ke tanah..
Menyadari asal penciptaan-Nya..
Lalu, harus juga ia menoleh ke samping..
Mengerti untuk apa dia diciptakan..
Ia lalu menatap ke depan, berusaha agar
penciptaannya tidak menjadi kesia-siaan belaka.,
Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya..
Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan
untuk mendapatkan kehidupan yang abadi, penuh kenikmatan, serta terbatas dari
kesempitan dan adzab yang pedih..
Ketahuilah bahwa berjalannya waktu lwbih cepat
dari berjalannya awan (mendung)..
Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan
dan ibadah kepada Allah, maka itulah umur dan waktu yang sebenarnya..
Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupan,
namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak..
(Ibnul Qayyim)
Ketika kau benar, katakanlah bahwa kau memang
BENAR. Meski banyak orang menganggap kau salah. Karena cepat ataupun lambat,
KEBENARAN pasti akan menampakkan diri. Dan tak sekedar itu, ia akan berada
dalam posisi sebagai pemenang.
Islam pada awal mula datangnya adalah asing.
Suatu masa Islam akan kembali asing. Maka beruntunglah orang-orang yang
diasingkan. Sahabat bertanya, “ya Rasulullah. Siapakah yang diasingkan itu?”.
Rasulullah menjawab, “mereka adalah orang-orang yang melakukan perbaikan
tatkala yang lain berbuat kerusakan”.
Pembelajar sejati memahami bahwa sepanjang
hidupnya adalah laboratorium. Ketika bertemu kegagalan dia yakin bahwa Allah
mengirimkannya agar kesuksesan yang dinanti terasa lebih manis. Ketika
kehilangan menjumpainya maka ia pun yakin bahwa Allah akan menggantikan dengan
yang lebih baik.