Back to College

Halo halo. Kali ini saya mau cerita tentang kuliah saya di awal semester ini. Muehehe. Maaf kalau jadinya label #Experience jadi kebanyakan, label yang lain belum ada ide mau nulis apa. Haha :D

Oke. Jadi di semester ini saya ambilnya kan 22 sks. Awalnya sih mau ambil 24 sks. Tapi nggak tau kenapa, setelah salat Dhuha tiba-tiba saya jadi ragu. Mungkin itu peringatan dari Tuhan biar saya nggak kejang-kejang di akhir semester. So, akhirnya dengan bismillah saya niati kuliah semester ini 22 sks saja :D

Lalu ceritanya tanggal 19 kemarin saya sudah dijadwalin masuk, tapi ternyata dosennya nggak ada. Akhirnya di MONsterDAY kemarin, seharian cuma disibukin sama rapat halal bi halal *fyuh.

Kemudian, di hari selanjutnya masih ada rapat lagi. Tapi di hari itu ternyata ada kuliah Analisis Sumber Daya Lingkungan. Sayangnya saya masuk terlambat karena jarkomannya telat -___-

Di mata kuliah ini, dosennya ngejelasin kalau Sumber Daya Lingkungan yang dimaksud sebagai berikut.

1. Lahan
2. Pangan
3. Air
4. Manusia

Keempat aspek itu penting sekali dalam pembangunan kota maupun desa.

1. Lahan, ini sudah jelas sekali dibutuhkan dalam memberdayakan suatu kota. Masa iya misal mau bangun terminal nggak pakai lahan? Kalau bisnya bis terbang sih nggak apa-apa kali ya :p Sayangnya lahan ini semakin lama semakin menipis keberadaannya karena pertumbuhan penduduk yang membludak. Semua orang butuh tempat tinggal. Jadinya banyak lahan yang awalnya difungsikan untuk kepentingan lain, sekarang malah difungsikan jadi tempat tinggal. Ini banyak sekali terjadi di kota-kota besar dan desa yang mengalami proses urbanisasi. Misalnya kaya sawah yang berubah jadi kompleks perumahan, sempadan sungai dan sempadan rel kereta api yang jadi slum dan squater. Lalu bagaimana ya kira-kira perkembangan untuk beberapa abad ke depan? Apakah manusia beneran akan pindah ke planet lain? Wallahu alam :D

2. Pangan, duh ini mah dari bayi cenger kita udah butuh banget. Mulai dari ASI dan akhirnya sampai ke nasi, manusia selalu mencari *asik rimanya pas :p Dan lagi-lagi ada masalah juga dalam SDL ini. Jumlah pangan yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sebenarnya sih Indonesia mampu kok menghadapi krisis pangan ini, soalnya menurut Investor Daily Indonesia impor Indonesia itu agak berlebihan, padahal ekspornya jauh lebih besar dari impor. Tinggal mau atau tidaknya pemerintah saja untuk membenahi kondisi ini agar bahan pangan bisa mencukupi rakyatnya dan harganya juga tidak membebani.

3. Air, semua makhluk hidup tentunya membutuhkan zat ini. Sayangnya ketersediaan air di Indonesia belum terjamin. Air bersih saja kita masih beli. Dan lagi-lagi perusahaan asing ikut memanfaatkan kesempatan itu, contohnya saja Aqua.

4. Manusia, bisa jadi subjek dan juga objek dalam pembangunan kota. Manusia merupakan objek karena dalam kota itu sendiri pergerakannya ditentukan oleh manusia di dalamnya. Jadi, manusia itu harus diatur sedemikian rupa agar mencapai kehidupan yang diinginkan. Undang-undang dan peraturan lain dibuat untuk menjaga kestabilan di antara manusia. Namun pada akhirnya manusia juga yang mengacaukan peraturan-peraturan tersebut.

Nah, selanjutnya di hari ini saya belajar tentang Sosiologi Perkotaan. Dosennya dari luar fakultas jadi saya nggak tahu orangnya bagaimana. Awalnya sih sempat berspekulasi kalau orangnya udah tua dan kumisan gitu. Tapi ternyata dugaan saya meleset. Dosennya keren abis dan masih muda :O

Waktu perkenalan dosennya udah ngasih kesan kalau beliau ini kritis banget. Dari ruangan kuliah sampai fasilitas lain yang ada di fakultas saya saja beliau ngomong kalau semua itu nggak layak. Harus ada perbaikan katanya. Saya cuma bisa bengong melihat dosen satu ini, ceplas ceplos sekali -___-

Tapi lama kelamaan asik juga. Beliau bilang kalau beliau ngomong gitu bukan karena manja atau gimana melainkan karena itu sudah jadi hak mahasiswa kalau fasilitas bagus itu harus diupayakan. Kan sekolah pakai duit juga. Kalau dipikir-pikir sih iya juga, meski beliau menyampaikannya dengan agak ekstrem.

Bapaknya juga orangnya tegas. Begitu ada yang telat langsung disuruh duduk di depan. Kalau ada yang lebih telat lagi, nggak dibolehin masuk kelas. Hmm.. Saya cuma bisa nelen ludah --"

Dari bapak ini saya juga dapat motivasi, bahwa kuliah itu proses mendewasakan. Dan proses ini bisa dilakukan dengan dua cara, membaca dan diskusi. Tapi menurut saya menulis juga harus termasuk :) Beliau juga menyarankan kalau mahasiswa harus sering masuk perpustakaan. Ya maksudnya ya harus cari buku dan baca buku, jangan  ngadem atau ngecengin orang aja :p

Endingnya, tiga hari kuliah ini lumayan oke sih. Semoga sanggup sampai akhir semester nanti, aamiin. Kalau nggak sanggup ya sanggupin. Kalau udah sanggup ya sundul sayang. Kecup manja. Iris tipis. Potong manis. Shikattt miring :D