Thursday, 24 October 2013

Bisa Dibilang, Habis Gelap Terbitlah Terang

Hari Kamis ini beneran hari yang nano-nano. Awalnya hari ini sangat ditunggu-tunggu karena hari ini tugas yang termasuk tugas besar mau dikumpulin, artinya kalau itu udah terlampaui saya bisa bernafas lega sejenak. Tapi di akhir cerita nanti, akan ada sedikit musibah tragis tapi bisa diambil hikmahnya.

Jadi gini, saat kuliah pagi tadi kebetulan tugas yang harusnya udah dikerjain temen saya ternyata belum selesai. Padahal harusnya pagi itu juga harus dikumpulin untuk presentasi. Akhirnya pagi itu juga saya sama temen-temen saya masih ribet ngerjain tugas tersebut. Alhamdulillah ternyata dosen mata kuliah itu nggak datang karena sepertinya sedang ada acara. Saya sama temen-temen jadi sedikit woles nyelesein tugas itu. Masih ada banyak waktu. Alhasil kami memutuskan untuk mengumpulkan tugas tersebut agak siang.


Cerita selanjutnya, di kuliah siang yang kebetulan juga harus mengumpulkan tugas, juga ada keajaiban. Bapak dosennya buru-buru sehingga tugas yang dilihat nggak semua mahasiswa tapi cuma diwakilin dua orang, dan di antara keduanya bukan kelompok saya. Ini sebuah keajaiban lagi bagi saya, karena mata kuliah itu termasuk mata kuliah yang sulit. Dan di akhir kuliah bapaknya cuma bilang kalau tugas itu perlu dirapikan lagi. Itu artinya nggak ada beban yang terlalu berat lagi, dan nggak ada tugas baru lagi.

Karena saya udah kangen banget sama rumah dan masakan ibu, saya berencana pulang. Kali ini bener-bener lancar banget perjalanannya. Bahkan saat sampai rumah, pelangi muncul seakan menyambut kedatangan saya. Entah bagaimana perasaan saya saat itu bahagia sekali.

Namun ceritanya berubah ketika saya membuka pintu. Rumah masih kosong dan sepi. Ibu saya lagi ngaji, batin saya. Saya pun mengirim pesan pendek untuk memberitahu bahwa saya sudah sampai di rumah. Namun ibu hanya membalas "Ya". Itu artinya saya tidak perlu menjemput beliau, mungkin ada barengan. Tapi saat hari mulai malam, saya khawatir karena beliau tidak kunjung datang. Dan tiba-tiba ketika pintu terbuka, ibu muncul dengan ekspresi sedih. "Aku habis jatuh dari sepeda motor, nak..."

JLEB! Otomatis saya panik, saya tanyain keadaannya dan alhamdulillah hanya ada luka kecil di tangan beliau. Saya nggak tahu apa yang ingin Tuhan tunjukkan kepada saya. Awalnya terasa baik-baik, tapi kenapa akhirnya seperti ini? Namun yang membuat saya sadar bahwa peristiwa ini adalah satu keajaiban Tuhan lagi adalah saat ibu menceritakan bahwa beliau nggak pakai helm saat itu. Ibu pulang dengan temannya dan sayangnya terjadi kecelakaan kecil. Seekor anjing melintas dan kendaraan yang dikendarai ibu dan temannya tidak sengaja menabrak anjing itu. Ibu saya dan temannya pun jatuh. Temannya dibawa ke rumah sakit dan ibu saya memilih untuk pulang. Semoga teman ibu cepat sembuh.

Setelah mendengar cerita itu sembari mengobati luka di tangan ibu, saya sudah tidak khawatir lagi. Malamnya ibu sudah bisa tertawa ketika melihat acara televisi. Saya pun ikut senang. Dan hikmah yang bisa saya dapat hari ini adalah bahwa benar pelangi tidak akan muncul tanpa mendung. Memang tidak semua mendung akan memunculkan pelangi. Perlu komposisi yang tepat untuk bisa menghasilkan pelangi yang indahcantik. Begitu juga hidup, kita baru bisa merasakan bahwa oh benar hidup ini indah saat kita bisa menggabungkan kesabaran kita, kesyukuran kita, kelapangdadaan kita, ketawakalan kita, dan segala akhlakul karimah lainnya. Untuk itu apapun masalah dan musibah yang Anda hadapi saat ini, hadapilah saja! Karena hanya masalah waktu untuk bisa menemukan kebahagiaan di dalamnya.

Fa inna ma’al ‘usri yusra. Inna ma’al ‘usri yusra (QS. Alam Nasyrah: 5-6)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...