Tuesday, 3 September 2013

Pengelolaan Makanan dan Kaitannya dengan Pengelolaan Ruang

Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman dalam berbagai hal, baik dari suku, bahasa, agama, dan sebagainya. Termasuk juga dalam pengelolaan makanan. Orang Sulawesi dan Maluku misalnya, makanan pokok mereka adalah sagu meski saat ini di setiap wilayah di Indonesia sudah ada beras. Berbeda dengan orang Jawa dan Sumatera yang sejak awal mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok. Perbedaan dalam hal pengelolaan ini bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti jenis tanah, cuaca, budaya, maupun trend.


Di era yang serba instan ini, orang Indonesia sudah banyak ditulari dengan budaya barat, salah satunya sifat konsumtif. Sifat ini berpengaruh dalam pengelolaan makanan mereka. Kebanyakan dari mereka lebih suka makan di luar rumah daripada di rumah walaupun mereka menyadari kalau makan di rumah, takarannya bisa ditentukan sesuai selera masing-masing. Alasan kepraktisan  dan pilihan menu yang bermacam-macam menjadikan mereka memilih keputusan itu.

Dari aspek kesehatan, makan di luar rumah apabila terlalu sering dapat berakibat buruk. Badan dapat menjadi melar, obesitas, dan banyak penyakit yang muncul. Lain halnya jika makanan tersebut diolah sendiri di rumah. Bahan yang digunakan akan lebih terjaga dan dapat disesuaikan dengan keadaan kesehatan masing-masing orang.

Dalam pengelolaan ruang, pengelolaan makanan tersebut ternyata memberikan implikasi dalam hal penggunaan lahan. Budaya makan di luar tadi menyebabkan beberapa orang memanfaatkan peluang yang ada. Mereka mulai membangun banyak toko maupun restoran. Hal seperti ini sangat banyak terjadi di kota-kota besar dan padat seperti Jakarta. Orang-orang di kota seperti itu sangat sibuk sehingga mereka memilih untuk membeli makanan siap saji di luar rumah ketika tidak sempat menyiapkan makanan di rumah.

Sedangkan orang-orang yang ada di desa, mereka masih mempunyai banyak waktu untuk menyiapkan makanan sendiri. Sehingga pengelolaan ruang di desa tidak banyak didominasi dengan munculnya restoran-restoran. Jika ada, kemungkinan hanya restoran kecil dan warung. Di Indonesia, lahan di desa lebih banyak digunakan untuk pertanian dan perkebunan guna menunjang kebutuhan pangan rakyatnya.

Ditulis dengan berbagai sumber.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...