Wednesday, 31 July 2013

Dream

"Wah, mbak **** anaknya ibu ***** udah mau selesai kuliahnya. Minggu depan pulang dari Jerman."

*deg

Jantung saya tiba-tiba seperti tertohok palu. Ya, tentunya ini hanya kiasan. Mendengar kata-kata ibu di atas saya seakan hilang ingatan. Saya mulai bertanya-tanya. Siapa saya? Siapa jodoh saya? *eh

Berbicara tentang kuliah ataupun apalah yang berhubungan dengan mengunjungi tanah orang, itu selalu membuat saya kepingin. Apalagi ketika dulu saya masih duduk di bangku sekolah, di mana semua mimpi terasa sangat nyata untuk bisa dicapai. Alasannya, karena masih banyak orang-orang yang mengompori untuk menggapai mimpi itu, walaupun saat itu saya tidak tahu harus mulai dari mana. Namun sekarang, semua terasa berbalik seratus delapan puluh derajat.

Why?

Thursday, 25 July 2013

Tokoh dalam Surat Dahlan

Di sini saya hanya ingin beropini tentang karakter tokoh-tokoh yang ada di novel Surat Dahlan yang beberapa hari yang lalu saya pinjam dari sahabat saya. Jadi ini sifatnya no offense ya :)



Dahlan
Sebagai tokoh utama, di sini penulis menggambarkan beliau sebagai orang yang berani di masa mudanya. Berani mempertahankan pendapatnya dan juga berani mengambil resiko. Saya sangat salut dgn tokoh ini, baik fiksi maupun nyatanya. Perjalanan cinta yang diceritakan dalam novel ini juga tidak menggambarkan romansa picisan seperti yang banyak muncul di sinema ftv. Sebagai laki-laki ia tahu diri. Terlihat dari surat-surat yang diterima maupun dikirimnya untuk Aisha, ia tidak memaksa Aisha menunggunya meski awalnya ia sangat mencintai Aisha. Bahkan akhirnya ia memutuskan untuk melupakan gadis itu agar mereka berdua bisa tetap bahagia meski tidak bersama.

Tuesday, 23 July 2013

Ini Ramadhanku, Bagaimana Ramadhanmu?

Alhamdulillah hari ini udah masuk hari ke 15 di Bulan Ramadhan. Berarti tinggal 15 hari juga (yang ikut puasa di 30 hari) saya dan umat muslim lain merayakan hari Raya Idul Fitri. Yeye :D

Duh cepet banget ya waktu berlalu. Rasanya baru kemarin ngerasa seneng banget bisa puasa sehari penuh, padahal itu udah sekitar 9 tahun yang lalu. Rasanya baru kemarin habis sholat tarawih ngumpul sama temen sepantaran buat tilawah, dan sekarang mereka udah pada merantau. Balik mungkin cuma setahun dua kali. Hmm, missing my childhood :')

Tuesday, 16 July 2013

My Journey to College 2

Hai hai :D
Maaf baru sempet ngepost lagi, padahal janjinya pas pengumuman SBMPTN ngepostnya. Hehe

Ikut seneng ya buat yang keterima SBMPTN nya. Terus buat yang belum keterima jangan sedih. Masih banyak jalan lain kalau tujuan kamu memang buat belajar. Masuk perguruan tinggi negeri bukan syarat buat dapat pekerjaan kok, misal akhirnya kamu masuk PTS pun itu juga tetep bakal ngasih manfaat buat kamu kalau kamunya emang niat buat belajar, nggak cuma buat gengsi doang :)

Nah, sekarang ngelanjutin postingan saya yang kemarin ya. Hehe

Saat awal masuk universitas itu, mungkin sama kaya universitas lain, saya harus registrasi ulang. Saya disuruh ngambil jas almamater, cek kesehatan, numpuk berkas, dan bayar sekolah tentunya. Di saat saya registrasi ulang itu, saya disambut sama kakak-kakak yang ternyata adalah kakak tingkat saya. Mereka ngasih brosur dan selebaran yang isinya info tentang tanggal-tanggal penting, kaya OSPEK, tes Bahasa Inggris, dan lain-lain. Karena mumpung ada kakak tingkat itu, saya nanyain ke salah satu dari mereka kira-kira bagaimana OSPEK yang akan saya jalani itu.

"Udah, dik. Tunggu aja tanggal mainnya. Seru kok!", jawab kakak yang rambutnya mirip Bruno Mars :p

Karena kakaknya jawab dengan tampang yang nggak meyakinkan, saya jadi curiga sama jawabannya. Kayaknya OSPEK saya ini bakalan bertolakbelakang sama yang diomongin kakak itu -___-

Setelah registrasi ulang itu saya masih bisa libur lagi sambil nunggu untuk masuk hari pertama OSPEK, yang ternyata sekarang namanya diubah jadi OSMARU. Kekhawatiran saya untuk sementara hilang karena posisi udah jauh dari kampus lagi. Sebagai anak kos baru saya malah mulai sibuk dengan usung-usung barang ke kos.

Namun, setelah H-1 saya baru ngerasain deg-degan. Pasalnya paginya saya harus udah datang jam setengah tujuh dengan perasaan cemas kalau ada bentakan kaya MOS waktu SMA dulu. Tapi untungnya di pagi pertama OSMARU itu kami hanya disuruh upacara dan mendengarkan sosialisasi dari kepolisian perihal bahaya tentang NII, yang kebetulan dulu lagi maraknya isu tentang hal tersebut.

Baru setelah jam 12 ke atas saya merasa tersiksa, saya sama teman-teman mahasiswa baru disuruh baris di dekat parkiran kampus disinari cahaya matahari yang bersinar dengan panasnya. Hemm, ternyata dugaan saya kalau hari itu nggak ada siksaan salah -___-
Dan siksaan pun bertambah di hari kedua dan ketiga. Di dua malam setelah hari pertama itu saya sampai hampir nggak tidur karena tugas yang rasanya sulit diselesaikan. Benar-benar pengalaman yang unforgottable :|

Setelah OSMARU alias The Three Day of Torture itu selesai, ternyata saya masih harus menjalani siksaan lain. Ospek jurusan! Dan yang ini ternyata lebih mengerikan karena saya harus menjalaninya selama satu bulan. Oh no! :O

Untuk ospek jurusan ini nggak usah diceritain ya. Karena nanti bakalan panjang ceritanya. Hehe. Yang penting adalah setelah satu bulan itu, I'm still alive! Hehe. Malahan di hari terakhir itu saya dan temen-temen bisa ketawa-ketawa sama kakak-kakak tingkat :D

Yaah, walaupun saya sebenarnya kadang juga sebel dengan acara gojlok menggojlok ini, di sisi lain saya juga bersyukur karena dengan acara ini saya bisa jadi lebih mengenal teman-teman baru saya. Kekonyolan, kebegoan, sampe kegilaan mereka bisa saya rasakan dalam sebuah kekompakan saat menyelesaikan tugas-tugas bersama. Kadang dari mereka juga, semangat yang semula redup, terang kembali.

Dan mungkin saat ini dengan berat hati saya harus berterimakasih dengan para penggagas ospek ini. Meski mungkin banyak juga yang membenci acara ini, tapi saya yakin banyak yang bernostalgia dengan mengingat momen kaya gini. Hehe

SEKIAN :)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...