Hai hai :D
Maaf baru sempet ngepost lagi, padahal janjinya pas pengumuman SBMPTN ngepostnya. Hehe
Ikut seneng ya buat yang keterima SBMPTN nya. Terus buat yang belum keterima jangan sedih. Masih banyak jalan lain kalau tujuan kamu memang buat belajar. Masuk perguruan tinggi negeri bukan syarat buat dapat pekerjaan kok, misal akhirnya kamu masuk PTS pun itu juga tetep bakal ngasih manfaat buat kamu kalau kamunya emang niat buat belajar, nggak cuma buat gengsi doang :)
Nah, sekarang ngelanjutin postingan saya yang kemarin ya. Hehe
Saat awal masuk universitas itu, mungkin sama kaya universitas lain, saya harus registrasi ulang. Saya disuruh ngambil jas almamater, cek kesehatan, numpuk berkas, dan bayar sekolah tentunya. Di saat saya registrasi ulang itu, saya disambut sama kakak-kakak yang ternyata adalah kakak tingkat saya. Mereka ngasih brosur dan selebaran yang isinya info tentang tanggal-tanggal penting, kaya OSPEK, tes Bahasa Inggris, dan lain-lain. Karena mumpung ada kakak tingkat itu, saya nanyain ke salah satu dari mereka kira-kira bagaimana OSPEK yang akan saya jalani itu.
"Udah, dik. Tunggu aja tanggal mainnya. Seru kok!", jawab kakak yang rambutnya mirip Bruno Mars :p
Karena kakaknya jawab dengan tampang yang nggak meyakinkan, saya jadi curiga sama jawabannya. Kayaknya OSPEK saya ini bakalan bertolakbelakang sama yang diomongin kakak itu -___-
Setelah registrasi ulang itu saya masih bisa libur lagi sambil nunggu untuk masuk hari pertama OSPEK, yang ternyata sekarang namanya diubah jadi OSMARU. Kekhawatiran saya untuk sementara hilang karena posisi udah jauh dari kampus lagi. Sebagai anak kos baru saya malah mulai sibuk dengan usung-usung barang ke kos.
Namun, setelah H-1 saya baru ngerasain deg-degan. Pasalnya paginya saya harus udah datang jam setengah tujuh dengan perasaan cemas kalau ada bentakan kaya MOS waktu SMA dulu. Tapi untungnya di pagi pertama OSMARU itu kami hanya disuruh upacara dan mendengarkan sosialisasi dari kepolisian perihal bahaya tentang NII, yang kebetulan dulu lagi maraknya isu tentang hal tersebut.
Baru setelah jam 12 ke atas saya merasa tersiksa, saya sama teman-teman mahasiswa baru disuruh baris di dekat parkiran kampus disinari cahaya matahari yang bersinar dengan panasnya. Hemm, ternyata dugaan saya kalau hari itu nggak ada siksaan salah -___-
Dan siksaan pun bertambah di hari kedua dan ketiga. Di dua malam setelah hari pertama itu saya sampai hampir nggak tidur karena tugas yang rasanya sulit diselesaikan. Benar-benar pengalaman yang unforgottable :|
Setelah OSMARU alias The Three Day of Torture itu selesai, ternyata saya masih harus menjalani siksaan lain. Ospek jurusan! Dan yang ini ternyata lebih mengerikan karena saya harus menjalaninya selama satu bulan. Oh no! :O
Untuk ospek jurusan ini nggak usah diceritain ya. Karena nanti bakalan panjang ceritanya. Hehe. Yang penting adalah setelah satu bulan itu, I'm still alive! Hehe. Malahan di hari terakhir itu saya dan temen-temen bisa ketawa-ketawa sama kakak-kakak tingkat :D
Yaah, walaupun saya sebenarnya kadang juga sebel dengan acara gojlok menggojlok ini, di sisi lain saya juga bersyukur karena dengan acara ini saya bisa jadi lebih mengenal teman-teman baru saya. Kekonyolan, kebegoan, sampe kegilaan mereka bisa saya rasakan dalam sebuah kekompakan saat menyelesaikan tugas-tugas bersama. Kadang dari mereka juga, semangat yang semula redup, terang kembali.
Dan mungkin saat ini dengan berat hati saya harus berterimakasih dengan para penggagas ospek ini. Meski mungkin banyak juga yang membenci acara ini, tapi saya yakin banyak yang bernostalgia dengan mengingat momen kaya gini. Hehe
SEKIAN :)