"Wah, mbak **** anaknya ibu ***** udah mau selesai kuliahnya. Minggu depan pulang dari Jerman."
*deg
Jantung saya tiba-tiba seperti tertohok palu. Ya, tentunya ini hanya kiasan. Mendengar kata-kata ibu di atas saya seakan hilang ingatan. Saya mulai bertanya-tanya. Siapa saya? Siapa jodoh saya? *eh
Berbicara tentang kuliah ataupun apalah yang berhubungan dengan mengunjungi tanah orang, itu selalu membuat saya kepingin. Apalagi ketika dulu saya masih duduk di bangku sekolah, di mana semua mimpi terasa sangat nyata untuk bisa dicapai. Alasannya, karena masih banyak orang-orang yang mengompori untuk menggapai mimpi itu, walaupun saat itu saya tidak tahu harus mulai dari mana. Namun sekarang, semua terasa berbalik seratus delapan puluh derajat.
Why?
Karena sekarang saya merasa sedang tidak berada di jalan saya. Emm.. Bingung ya? Jadi begini, kalau bang Ahmad Fuadi bilang
"Man Saara Ala Darbi Washala, siapa yang berjalan di jalannya, pasti berhasil."
Beliau ini, sebelum jadi jurnalis senior, sudah mengawali karirnya jadi jurnalis kecil-kecilan di pondok pesantrennya dulu, di Gontor. Setelah lulus pesantren itu, beliau kuliah di HI yang mungkin memang sesuai dengan latar belakangnya itu, jurnalis. Lalu sampai saat ini, tentunya dengan kerja keras dan dengan manteranya tadi, Man Saara Ala Darbi Washala, beliau akhirnya berhasil menjadi seperti sekarang.
Lalu, bagaimana dengan saya? Jujur saja saat ini saya merasa sangat jauh dengan apa yang dialami Bang Fuadi. Saya mencintai arsitektur tapi malah menikahi planologi. Ini agak sedikit melenceng meski sebenarnya masih dalam satu jurusan. Pelajaran yang berbau sosial terasa sangat asing bagi saya, meski saya sedikit demi sedikit mencoba untuk menelannya.
Dan untuk kuliah ke luar negeri itu. Duh, saya belum tahu apakah impian itu -yang dulu juga pernah saya ungkapkan ke ibu saya- akan menjadi kenyataan.
Yang jelas untuk saat ini mungkin saya harus mengikuti nasehat Bang Fuadi yang lain, yaitu selayaknya nelayan, jika ingin menangkap ikan harus mau pasang umpan. Jika ingin ikannya besar, umpannya juga harus besar. Begitu juga dengan hidup, jika ingin impian tercapai, usaha dan doanya juga harus lebih dari yang lain. Tak lupa juga harus Going the extra miles, yaitu berusaha jauh di atas rata-rata orang lain. Tentunya bagi yang merasa salah jurusan seperti saya, masih ada bidang non-akademik yang insyaAllah masih bisa mengantarkan kita pada impian kita :)
Maaf sekali kalau untuk postingan kali ini terkesan hopeless. Karena itu kalian bisa baca artikel ini untuk motivasi bagi yang mungkin sedang senasib dengan saya. Hehe
Tetaap semangat dan jangan mudah menyerah! :D
Maaf sekali kalau untuk postingan kali ini terkesan hopeless. Karena itu kalian bisa baca artikel ini untuk motivasi bagi yang mungkin sedang senasib dengan saya. Hehe
Tetaap semangat dan jangan mudah menyerah! :D
No comments:
Post a Comment